-->
NaJ6NGt7NGxbLGB8MGN5NGxdN6MkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Belajar Mengemudi vs Belajar Trading

belajar1

Ingatlah ketika anda dahulu pertama kali belajar naik motor atau mobil! saya cukup meyakini bahwa ketika pertama kali anda mencoba mengemudikannya anda 60%-80% pasti sudah tau teori2/ilmu cara mengemudi yang baik dan bnar, ya bsa dibilang juga setidaknya anda sudah tahu cara mengoper gigi, kupling, rem dan lain-lain. tapi apa yg terjadi di lapangan? prakteknya ketika anda pertama mulai belajar? 100% saya yakin pasti anda akan merasakan apa yang namanya gugup, takut, was was, karena tidak terbiasa dan kemudian berfikir "ternyata walau secara teori saya ini tau tata cara mengemudikan kendaraan dgn baik/bnar tapi kalau langsung praktek mengemudikannya di jalan susah juga ya, belum terbiasa"kalau kata orang sunda mah "asa kararagok euy can biasa ai mimiti diajar teh" nah knapa bisa terjadi hal demikian? Menurut saya ada 3 (tiga) sebab, diantaranya :
  1. Perbedaan feel (rasa) ketika belajar antara teori dan praktek;
  2. Secara mental dan psikologi masih belum siap atau kita ragu ragu dalam menghadapi berbagai permasalahan atau kondisi jalanan yang berbeda beda;
  3. Perumpamaan "feel the road" ketika mengemudi belum terasah contoh : ketika akan menyalip mobil di depan kita, antara org yang pertama kali belajar dengan orang yang sudah tahunan/terbiasa belajar mengemudi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, orang yang pertama kali belajar akan ragu-ragu "ini saya salip jangan ya, aduh ini kira-kira bakal masuk tidak nih kalau saya salip sekarang, selamat ga ya?" untuk misalkan ketika akan menyalip dan di arah berlawanan ada mobil juga. Dan sebenarnya ini berbahaya ketika kita ragu-ragu bgitu karena bisa berakibat kecelakaan nantinya, kenapa? ya itu tadi "feel the road" nya belum terasah/teruji, seperti pepatah mengatakan "kita bisa karena terbiasa".
    Contoh lain tidak usah jauh-jauh deh, misal para anak muda/remaja yang baru pertama belajar naik motor kemudian dilepas di jalanan, kemungkinan besar dalam kondisi apapun jalanan itu baik macet, berlubang, kosong pasti akan kebut-kebutan tanpa memikirkan keselamatan yang penting sampai dengan cepat, menyalip mobil/motor didepannya dengan liar padahal resiko kecelakaanya sangat besar. ini semua karena mental dan psikologi "feel the road" dan mental berfikir si anak itu masih belum matang.

    "Feel the road" di jalanan raya itu penting dan yang bisa kita lakukan untuk sampai ke tahap itu adalah dengan cara terus belajar dan belajar coba aja pertama belajar naik mobil pasti belum terbiasa, masih kagok, tapi dengan seiring berjalannya waktu 1-3 bulan bahkan tahunan karena kita sering naik mobilnya maka kita jadi terbiasa bukan? rasa kagok itu dengan sendirinya akan hilang dan stelah itu feel the road itu dengan sendirinya juga akan muncul/terasah karena kita dalam jangka waktu itu/pengalaman kita bertambah sehingga dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi jalanan yang berbeda beda.

    Apa yang kita bisa tarik kesimpulan dari tulisan di atas? dan apa hubungannya atau analoginya dengan kemampuan trading kita ?

    Melanjutkan dan menjawab pertanyaan di atas, kenapa saya bisa menganalogikan belajar menyupir dengan belajar trading baik di forex maupun saham? agak klise tapi tidak apa-apa lah hehe
    karena bgini, menurut hemat saya ada beberapa persamaan diantara keduanya, yaitu :
    1. Teori dan Praktek mempunyai rasa/feel yang berbeda sama seperti menggunakan akun demo atau akun real. tidak sedikit para pemula belajar trade dari dasar/ilmu/teori/yang mereka dapat dari buku, internet, seminar-seminar, atau bahkan pelatihan berbayar ratusan ribu bahkan jutaan  dan mnurut hemat saya bila diadakan ujian tertulis pun para pemula ini pasti dapat nilai 90-100, karena jujur sepengetahuan saya teori-teori dasar tentang trading itu tidak trlalu banyak dan mudah dipahami sebetulnya.
    2. Belajar menyupir sama belajar trading sama-sama berat dan susah di praktek, membutuhkan usaha, kerja keras, ketekunan, kesabaran, dan kedisiplinan.
    3. Pembentukan mental bagi supir yaitu "feel the road" dan mental trader "feel the market" yang membutuhkan proses lumayan sabar, buah hasil belajar dan pengalaman, karena begini seperti uraian yang telah disampaikan di atas kita ubah kata supir dengan "perbedaan trader pemula dengan trader berpengalaman dalam mensiasati kondisi pasar"
    Trader pemula ini biasanya setelah menganalisa akan ragu-ragu untuk membuka posisi tradingnya, ada rasa was-was dan takut, sehingga bertanya-tanya dalam benaknya "apakah OP saya ini benar? apa akan kena TP atau SL/floating? sehingga dia terkadang melewatkan momen yang sebenarnya peluang profitnya bagus, kemudian ada juga trader pemula yang sifatnya agresif mereka menganalisa pasar kemudian buka posisi trade dan benar kena TP berkali-kali dan akhirnya si trader ini merasa dirinya hebat, kemudian mengabaikan Money Management/Plan trade, dia OP berkali-kali dengan penggunaan lot yang tidak bijak karena sudah dikendalikan oleh emosi/nafsu ingin melipatkan ganda kan modal secara cepat, 1-3 kali mungkin sukses (Beginner Luck) tapi pada akhirnya jika tidak disiplin dengan Plan Trade/Money Management yang benar maka modal dan profitnya akan ludes juga di mangsa pasar, resiko besar dan gampang celaka, karena trader seperti ini mental feel the market nya masih "bayi", belum dewasa/mengetahui dan belum bisa menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang bersifat dinamis/ fluktuatif berbeda-beda seperti halnya jalanan raya (analogi ini kurang lebih sama dengan remaja yang baru belajar naik kendaraan - TULISAN AWAL)

    Kemudian, Trader berpengalaman, tentu trader yang sudah masuk tahap ini, mempunyai mental "feel the market" yang tajam/teruji karena pengalaman pernah merasakan jatuh bangun, manis pahitnya sebagai trader. Buka Posisi trade dgn sabar, yakin sesuai plan trade serta analisa dan momen yang pas/terjadi, dapat menyesuaikan diri dengan segala macam kondisi pasar (berkaitan dengan teknik/strategi trading yang digunakan), mempunyai kemampuan masuk pasar/OP seperti hal nya menyalip kendaraan, dia bersabar menunggu momen/waktu yang tepat dulu yang pas baru masuk ke market.

    Maka akhir kata, saya menghimbau kepada para trader pemula jangan terlalu cepat menyerah, terus lah berdoa, belajar belajar dan terus belajar, tekun, disiplin, karena sejujurnya ikhtiar tanpa doa juga itu akan sia-sia.

    Terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat
    Tunggu artikel-artikel saya selanjutnya, sukses selalu untuk anda !
    Share This Article :
    Nugraha Adi Permana, S.H.

    Terlihat pemalu ketika belum akrab, tetapi lumayan ngacaprak ketika sudah akrab.

    3471861729655381703

    All Time Popular Post

    Unbroken Spirit : The Sky We Saw That Day

    "The sea has never been friendly to human. At most it has been the accomplice of human restlessness" PROLOGUE : Hai, na...

    iklan banner

    Hello!

    Silahkan Chat saya atau email ke nugraha95permana@gmail.com

    Support Nugraha Adi Permana, S.H.
    6282240457325
    Call us to +6282240457325 from 0:00hs a 24:00hs
    Helo! Saya Adi. Ada yang bisa dibantu?
    ×
    Hubungi via Whatsapp