Hello brot dan sis kembali lagi di Adink’s Story. Apa kabarnya? semoga baik-baik saja ya. Gimana udah mulai terasa lapar? sama gue juga lapar, kebiasaan kalau hari pertama puasa itu effort nya sedikit lebih besar karena isian perut ini pada menyesuaikan dengan kagak kemasukan cilok, cimol, cilor dan sekonconya di siang hari. Tapi percaya ma gue setelah hari ke-2 (dua) kesana biasanya masih tetap lapar juga, walau kagak seripuh hari pertama :( Walaupun begitu, kita harus tetap bersyukur karena bisa bertemu lagi dengan bulan penuh berkah ini, dimana banyak orang tiba-tiba jadi malaikat tanpa sayap, namun setelah bulan puasa lewat jadi setan lagi, SAMPAH orang kaya gitu, kesal penulis dalam hati.
Setiap memasuki bulan puasa itu memang terasa spesial walaupun mungkin tak mengalahkan kespesialian martabak keju coklat mozarella yang dipanggang setengah matang, kurang ajar penulis ngebanding-bandingin jadi bikin ngiler pembaca aja, kesal si pembaca dalam hati. Namun, untuk bulan puasa kali ini sedikit ternodai dengan black news dari serangan-serangan teroris dibeberapa titik kota di Indonesia akhir-akhir ini, semoga sampah masyarakat seperti itu bisa segera dimusnahkan ya dari permukaan bumi, termasuk juga penganut bumi datar, penggemar konspirasi mamarika dan remason #BersatuLawanTeroris #kamibersamaPolri #KamiTidakTakut, semoga korban yang gugur dapat diterima amal pahalanya dan diberikan tempat yang terbaik tak peduli agamamu apa karena semua agama itu baik, dan keluarga korban yang ditinggalkan juga diberikan ketabahan dan kesabaran, penulis turut prihatin :(
Walah paragrap awal kok udh mendayu gimana sih penulis, keluh pembaca, pliss deh pembaca mohon kagak usah protes lagi puasa nih, ntar kalau penulis ngambek trus ngemil bohlam mau tanggung jawab lu pada, balas penulis dalam hati. Well, jujur yang dikangenin dari bulan puasa tuh adalah nuansanya, maksudnya kehidupan sehari-sehari dimana orang-orang itu seakan-akan jadi pada baik, saling menyatu dengan society nya, saling memperhatikan, saling mempererat silaturahmi, trmasuk nuansa ketika sore hari menjelang berbuka puasa atau istilah di tempat gue namanya "ngabuburit" itu selalu seru dan ramai. Puasa itu sendiri buat gue banyak sekali maknanya, jadi bukan hanya sekedar menahan lapar, haus, hawa nafsu aja tapi yang terpenting harus menjadi sarana introspeksi terhadap diri sendiri, karena akar dari berbagai masalah itu sebenarnya adalah di diri sendiri maka sebelum menyelasaikan masalah orang lain, akan lebih bijak kalau elu bisa menyelesaikan masalah diri lu sendiri. Nah, apa sih masalah diri sendiri itu? yaitu masalah mengenai sisi negatif yang mendarah daging di elu, termasuk kelakuan, pola pikir, ketaatan ibadah (fisik maupun psikis). Kalau elu baca tulisan-tulisan gue sebelumnya gue memang selalu menyinggung tentang instrospeksi diri sendiri, karena itu fundamental, walaupun susah sih emang apalagi kalau elu termasuk orang yang kepalanya keras, bodo amat itu sulit sekali, tapi kalau elu yang baca seperti itu gue cuma mau bilang "MIKIR! Punya otak kan?"
Sudah saatnya di bulan puasa ini kita menjadi pribadi yang lebih baik, ada kekurangan-kekurangan harus segera kita perbaiki. Termasuk alasan kenapa solat terawih di awal bulan puasa selalu penuh/padat tapi ketika pertengahan menjelang akhir puasa malah menurun drastis? hmmm masih menjadi misteri. Akhir kata, selamat menunaikan ibadah puasa bagi sobat pembaca gue, mari lakukan hal-hal baik di bulan ini dan harus menjadi momentum perubahan hidup ke arah yang lebih baik, dan bukan hanya di bulan puasa saja tetapi diharapkan akan terus istiqomah diterapkan di hari-hari berikutnya.
Terimakasih, happy ramadhan, god bless you all
Salam silaturahmi
Admin
Admin
Nugraha Adi Permana, S.H.
Share This Article :
