-->
NaJ6NGt7NGxbLGB8MGN5NGxdN6MkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANSIMPLE103

Netizen Indonesia itu ?


Hello brot dan sis kembali lagi di Adink’s Story. Apa kabarnya? semoga baik-baik saja ya. Gilaaa sih udah lama gue kagak update blog ini, sorry aja bukannya sibuk toh gue masih pengangguran cuma kagak ada bahannya saja dan juga baru sembuh dari suatu penyakit mengerikan. Ok skip ga penting.

Pada kesempatan kali ini gue mau ngebahas tentang "Netizen Indonesia Itu?" hmmm simple sih tapi past tense.....dan semua ini berdasarkan pandangan dan pendapat gue sendiri tidak bermaksud untuk menggiring opini atau menyinggung seseorang, adapun jika tidak sependapat dengan gue ayo kita diskusi dengan baik-baik.

Ok mari kita mulai!

Di tahun 2018 ini sungguh langka jika orang tidak menggunakan sosial media apapun platformnya baik facebook, twitter, instagram, bigolive (favorit penulis), tiktok, dll. Jika kita bertemu dengan seseorang pasti kita akan bertanya "Eh bro minta IG emak lu dong?" si orang itu pun menjawab "lah ngapain minta IG mak gue" kemudian si penanya yang ternyata si penulis pun menjawab lagi "Biasa bro buat cuci mata, nggak lah minta IG elu dong" dan akhirnya gue pun ngefollow IG dia tanpa minta polbek!. Sosial media atau yang dikenal juga dengan sebutan dunia maya yang mencangkup internet dll telah digandrung berbagai lapisan masyarakat bahkan dengan HP merek MITO dua ratus rebuan asal ber-OS android semua orang sudah dapat menikmati akses sosial media.

Alasan mereka untuk bersosial media bermacam-macam, ada yang sekedar mengikuti trend lah biar kagak ketinggalan zaman, atau ada yang untuk sekedar sharing hobi/kegiatan sehari-hari lah karena biar keluarga yang beda tempatnya dapat mengikuti kegiatannya, untuk hiburan melepas penat setelah kerja dunia nyata atau bahkan untuk ajang pamer juga....whatever asalkan itu kontennya bermuatan POSITIF, go ahead!. Contohnya gue, alasan gue bersosial media tiada lain tiada bukan hanya mengikuti perkembangan zaman saja supaya tetap bisa koeksisten dengan society sekarang dan berkomunikasi/bersilaturahmi dengan orang yang lama tidak bertemu.

Namun, yang mirisnya dan gue sesalkan adalah Pertama, ketika si orang ini menggunakan sosial media untuk ajang pelampiasan penat hidupnya di dunia nyata dengan cara-cara yang negatif. Contohnya si orang ini sering menshare konten2 yang umum dianggap negatif oleh khalayak ramai seperti porno, hoax, hate speech, nyinyir, bullying dan lain-lain yang mengakibatkan secara tidak langsung mengganggu orang lain apalagi jika yang melihatnya itu adalah anak di bawah umur. Kemudian, kedua ada orang yang mengakali nya itu dengan membuat 2 account, yg satu akun asli yang satu lagi fake account. Kalau fake account (akun palsu) itu elu gunain untuk stalking mantan untuk sekedar lihat foto-foto nya kemudian elu menangis tersedu-sedu suka-suka elu asal buat konsumsi pribadi, nah yang salahnya adalah ketika si fake account ini digunakan untuk nyinyir, membuat ujaran kebencian, share konten2 negatif yang dapat dilihat banyak orang. Gue sampai sekarang terheran-heran dengan orang-orang kaya begitu khususnya Netizen di Indonesia. Mungkin ya, bagi dia hiburan namun tidak untuk hiburan yang positip. Hiburan positip adalah hiburan yang dapat membagikan kebahagiaan dan inspirasi untuk semua orang.

Setelah gue selidiki dari apa yang gue lihat, dengar dan rasakan, orang yang kerjaannya nyinyir, hate speech, bullying di sosial media adalah "ORANG TERBURUK DI DUNIA". Miris dan memalukan, hey kamu..kamu..kamu si fake account memangnya pelampiasan di dunia maya musti diwujudkan dalam perilaku negatif. Memang sih kita jangan berekspetasi pada orang di sosial media, karena di sana tuh seolah-olah derajatnya sama mau elu berpendidikan S1, S2, S3, prof atau guru besar sekalipun tetap akan di hantam sama si fake account ini. Ngomong-ngomong soal orang di belakang layar fake account atau orang asli sekalipun yang sering nyinyir, bullying hate speech itu, hipotesis gue adalah :

1. Orang yang ingin diperhatikan. Kemungkinan besar di kehidupan nyatanya pendiem dan kurang perhatian baik oleh orang tuanya, teman atau masyarakat sehingga ingin show off tapi caranya salah, target biasanya public figure, pejabat, youtuber yang dia tidak suka.

2. Orang yang stress. Kemungkinan besar dikehidupan nyatanya gagal atau stress dengan kerjaan atau sekolah sehingga ingin melampiaskan dan mencari/menciptakan hiburan di dunia maya dengan cara yang salah, berkaitan dengan hipotesis 1.

3. Orang yang suka dengan sensasi. Seperti halnya hipotesis 1 dikehidupan nyatanya biasa saja dan cenderung flat sehingga ingin membuat sensasi di dunia maya tapi lagi-lagi dengan cara yang salah dan tidak berfaedah

4. Orang yang kurang bergaul. Kemungkinan besar dikehidupan nyatanya kurang bergaul dengan orang sekitar, tidak punya banyak teman, kerjaannya selesai kerja/sekolah mengurung diri di rumah/kamar mantengin gadget/laptop seharian sambil mencari target yg akan dia nyinyirin.

5. Orang yang memang sifat aslinya goblok. Kemungkinan ini jarang terjadi karena menurut gue orang yang masih waras dan akal nya masih sehat pasti tidak akan melakukan hal tersebut. Jadi apakah si penyinyir, pembully, si hate speech di sosial media itu masih waras dan akalnya masih sehat? silahkan di jawab sendiri dah....

Berdasarkan penjelasan di atas, silahkan simpulkan sendiri bro/sis... cape juga nulis panjang-panjang kata si penulis ngedumel depan laptopnya. Walaupun gue merupakan tim orang yang berpendapat bahwa omongan/perilaku orang di media sosial tidak serta merta mempresentasikan omongan/perilaku aslinya di dunia nyata. Tapi, alangkah baiknya juga tidak melampiaskan penat hidup nyata elu itu ke sosial media dengan cara nyinyir, hate speech, bullying dll pokoknya hiburan negatif lah.... inget sosial media bukan punya nenek elu, semua orang lihat dan menggunakannya. Terus si tukang pembuat hiburan negatif di sosial media itu bilang "Bacot lu suka-suka gue lah, hidup gue ngapa elu yg repot" Oke kita memang hidup di zaman penuh kebebasan entah itu kebebasan berbicara, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama dll khususnya kebebasan berbicara, freedom of speech sering dijadikan tameng orang utk menjadi alasan, elu bebas mau ngomong apapun dengan ketikan jari di keyboard elu di sosial media tapi bukan digunakan untuk bicara kasar atau bahkan ngata-ngatain orang lain yang kagak elu kenal. Lalu, bagaimana kalau berpendapat? ini juga banyak yang salah kebanyakan si netizen ini kagak tau bagaimana cara memberikan kritik yang baik dan benar, mereka memberi kritik doang tanpa memberikan masukan/saran dan ujung-ujungnya menjadi nyinyir...bro/sis memberi kritik tanpa memberi solusi sama aja dengan nyinyir, bukan problem solving malah bikin ruwet...hey sadarlah!

Well, jujur menurut gue cukup sulit untuk menyadarkan netizen-netizen kaya begitu karena yang bisa menyadarkan sebenarnya adalah kesadaran dirinya sendiri atau mungkin bisa disadarkan oleh teman/keluarga, orang yang kenal sama netizen ini. Gue sendiri sebenarnya bukan sosial addict yang tiap hari mantengin sosial media lihat komenan2 orang lain makanya sedikit contoh aja yang bisa gue share. Ini dia contoh-contoh netizen itu dari cara dia komen, kata-kata yang digunakan :

photo_2018-10-02_14-02-08
  1. Tentang Jonathan Christie (Jojo) peraih medali emas Asian Games 2018 di cab men single badminton. Jadi setelah Asian Games jojo langsung bertanding di kejuaraan lainnya dan kalah. Lihat komenan netizen ini dia bilang "hahahaha mentalnya cuy cuma di negeri sendiri, keluar negeri gak ada apa-apanya udh lembek mentalnya udh jangan terlalu mengharap pada yang lainnya cukup minions jadi kebanggan kita semua yang lain?" gw : KOMEN MACAM APA INI? jatuhnya nyinyir bukan memberikan kritik apalagi membanding-bandingkan dgn yg lain. Yang bikin Indonesia bangga aja dinyinyirin, lah elu udh bisa apa? Gue rasa ini orang emg gasuka dengan si jojo, terlalu over, harusnya memberi support sesama orang Indonesia. kalau ketemu langsung gue yakin ni org bakal sopan minta ampun.

photo_2018-10-02_14-02-11
2. Masih dengan Jonathan Christie (Jojo). FIX ini sih sudah nyinyir+hate speech udh komen nya tidak memberikan solusi ngata-ngatain pakai bahasa kasar pula, nge goblok-goblokin org padahal dia sendiri yg lebih GOBKLOK dan bikin malu. Sekolah yang bener, banyak-banyakin gaul masbro. Kalau ketemu langsung jojo gue yakin ni orang juga bkal sopan minta ampun.

photo_2018-10-02_14-02-13
3. Masih dengan Jonathan Christie (jojo), FIX sih klo ini iri karena si dia ga dpet duit dan gajadi bintang iklan. Menurut gue kurang etis kalau komen kaya begini.

photo_2018-10-02_14-02-18
4. Ini salah satu komenan youtube. FAKE ACCOUNT DETECTED, fix sih ini orang terburuk dari yang terburuk, begitu menjijikan, kemungkinan laki-laki yg bkin akun nama cewek, dikehidupan nyata gue rasa ni org kurang gaul, dan sekolahnya kagak bener. Malu-maluin. Lanjutannya di bawah !

photo_2018-10-02_14-02-16.jpg
5. Gue komen malah dijawab dengan cara yang begitu menjijikan. Ketika hewan-hewan di kebun binatang dikaburin salah satunya orang ini. Sepertinya hidup orang ini mengenaskan! kalau pun aslinya kagak begitu supaya cepat sadar aja supaya kagak malu-maluin lagi.
Ya begitulah, sebetulnya masih banyak yg lainnya yg lebih parah, tapi ini sebagai contoh saja dari salah satu oknum netizen Indonesia yang entah apa yang ada dipikirannya, sesuaikah dengan hipotesis gue di atas atau kagak gue kagak tau, yang pasti cukup miris melihat pola pikir dan mental orang seperti itu di tahun 2018. Ketika sosial media elu jadikan sebagai sarana hiburan negatif jadinya bikin suasana tidak nyaman dan meresahkan memancing sara, porno, hate speech dll. Hanya orang kurang belajar yang melakukan hal-hal di atas. Karena gue yakin orang yang cerdas dan sehat baik pikiran atau mental tidak akan mau melakukan kegiatan yang merugikan di media sosial entah bikin sensasi, nyinyir dll.

Gue tahu, mungkin tulisan gue ini sama si pembuat hiburan negatif tersebut akan diacuhkan atau malah dia ketawa-ketiwi puas tapi bodo amatlah kenal juga kagak kata si penulis dalam hati. Tapi ini hanyalah keresahan gue saja melihat fenomena saat ini. Gue harap netizen-netizen Indonesia kedepannya menjadi lebih dewasa dan bijak dalam berkomentar menggunakan kata-kata yang baik dan tidak provokatif, kritik boleh asalkan berikan juga solusi/saran supaya yang elu kritik itu kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Sekian tulisan gue kali ini, semoga ada hikmahnya ya walaupun kagak penting-penting amat buat dibaca dan bagi pembaca yang membaca tulisan ini sampai selesai berarti anda kurang kerjaan. Oh ya perlu diingat bahwa tulisan ini murni hasil pemikiran dan pendapat penulis tanpa ada maksud untuk menggiring opini dan kalau ada pendapat lain atau ingin berkomentar silahkan we will discuss it Terimakasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan gue ini dan tunggu cerita-cerita gue selanjutnya~
Share This Article :
Nugraha Adi Permana, S.H.

Terlihat pemalu ketika belum akrab, tetapi lumayan ngacaprak ketika sudah akrab.

3471861729655381703

All Time Popular Post

Unbroken Spirit : The Sky We Saw That Day

"The sea has never been friendly to human. At most it has been the accomplice of human restlessness" PROLOGUE : Hai, na...

iklan banner

Hello!

Silahkan Chat saya atau email ke nugraha95permana@gmail.com

Support Nugraha Adi Permana, S.H.
6282240457325
Call us to +6282240457325 from 0:00hs a 24:00hs
Helo! Saya Adi. Ada yang bisa dibantu?
×
Hubungi via Whatsapp