Dok. Internet |
Strategi Martingale adalah strategi trading yang dikembangkan
beradasarkan probabilitas milik Paul Pierre Levy, Joseph Leo Doob serta
matematikawan lainnya yang juga dikenal sebagai gaya berjudi yang
populer pada abad 18 di Prancis. Gaya berjudi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan satu kali
kemenangan yang berasal dari menggandakan taruhan beberapa kali setelah
mengalami kekalahan dengan tujuan menutupi kerugian yang telah dialami
sebelumnya. Inilah yang menjadi alasan mengapa strategi Martingale dapat
dikatakan sebagai bom waktu yang kita tidak tahu kapan akan meledak. Saat ini strategi Martingale dapat diterapkan dalam trading forex.
Aturannya adalah jika setelah melakukan transaksi dengan menggunakan
beberapa Lot dan harga justru bergerak berlawanan arah dari keinginan
anda maka selanjutnya anda tetap buka posisi ke arah yang sama
menggunakan Lot yang dua kali lipat lebih besar. Jadi ketika transaksi
terakhir memperoleh profit, kerugian yang dialami diawal dapat
tertutupi. Implementasi lainnya martingale secara sederhan bisa dilakukan dengan cara melipatgandakan LOT menjadi 2x, 3x, 4x dst dari lot posisi awal untuk menutup keseluruhan posisi trading dengan harapan akumulasi posisi menjadi profit tanpa harus menunggu floatingan lama. Strategi ini pun sering dilakukan oleh penulis, karena berkaitan dengan gaya penulis sebagai intraday trader dimana setiap posisi harus selesai dalam jangka waktu 1-2 hari dan dengan martingale dapat membantu gaya tersebut.
Ilustrasi strategi Martingale :Pada awal transaksi Adink melakukan sell sebanyak 1 Lot dengan perkiraan harga akan naik. Akan tetapi perkiraan Adink salah dan harga malah turun sehingga Adink mengalami loss sebesar $ 10. Pada transaksi berikutnya Adink melakukan Buy sebesar 2 Lot namun harga terus turun sehingga menghasilkan loss sebesar $ 20. Adink yang menggunakan strategi Martingale, pada tahap berikutnya Buy sebanyak 4 Lot dan masih saja mengalami loss yang semakin besar ($ 40) karena harga yang terus turun dan mengharuskan Adink melakukan buy lagi sebanyak 8 Lot. Pada transaksi ini, prediksi Adink tentang harga yang berbalik arah menguat benar sehingga Adink mendapatkan profit sebesar $ 80. Profit ini sudah dapat menutupi kerugian yang dialami sebelumnya sekaligus menyisakan laba sebesar $ 10.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi Martingale memiliki fungsi
sebagai Stop Loss dalam trading forex. Tugas trader adalah melakukan
evaluasi dan mengejar terus pergerakan harga hingga mencapai titik harga
berbalik arah seperti yang diinginkan oleh trader. Namun hal tersebut bisa sangat berbahaya ketika posisi yang kita ambil berlawanan dengan trend, dalam arti melakukan martingale yang berlawanan dengan kondisi major trend. Percayalah, bukannya keuntungan yang didapat melainkan kehancuran trading yang diraih, loss besar bahkan sampai margin call.
Sebagai strategi trader yang banyak digunakan dalam trading, strategi
Martingale tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Trader nampaknya
harus memperhatikan hal ini agar tidak salah memilih langkah. Dalam
strategi Martingale jumlah lot yang dibuka setelah mengalami kekalahan
minimal harus dua kali lipat dari Lot sebelumnya. Hal ini dilakukan agar jika
transaksi berikutnya menghasilkan kemenangan maka kekalahan sebelumnya
dapat tertutup sekaligus mendapatkan laba. Secara teori pergerakan harga
tidak mungkin selalu ke satu arah dan pasti ada pembalikan yang menjadi
jaminan trader pasti akan menang pada suatu titik. Nampaknya hal inilah
yang menjadi keuntungan dari strategi Martingale. Namun sayangnya, faktor utama yang turut mendukung strategi
Martingale adalah waktu menang yang tidak dapat diprediksi. Bisa saja
trader mengalami kekalahan beruntun yang menguras modal dan menyebabkan
kebangkrutan sebelum kemenangan dapat diraih. Inilah kekurangan dari
strategi Martingale yang membuat trader enggan menggunakannya. Belum lagi dengan adanya kenyataan bahwa memasang lot lebih banyak
berarti sama dengan menarik resiko lebih besar. Sayangnya resiko besar
yang ditawarkan oleh strategi Martingale tidak sebanding dengan profit
yang didapatkan.
Walaupun demikian, strategi Martingale ada dalam lingkaran strategi trading forex tentu
bukan tanpa alasan. Adanya trader yang berhasil mempraktekkan strategi
ini dan memperoleh profit membuat trader lain ingin mencoba
peruntungannya. Layaknya semua strategi trading, strategi Martingale
juga memiliki resiko. Agar para trader yang ingin mencoba tidak khawatir
akan mengalami loss yang besar, harus diimbangi dengan cara untuk
meminimalisir resiko dan money management yang benar. Salah satunya adalah dengan menggunakan Lot kecil
dalam transaksi awalnya. Kita dapat menggunakan lot non-standar untuk mengurangi resiko
strategi Martingale. Lot kecil ini misalnya 0.1, 0.2, 0.4, 0.8 dan
seterusnya. Jika awalnya anda menggunakan lot 0.1 dan mengalami
kekalahan, maka transaksi berikutnya anda harus memasang lot 0.2/0.3. Inilah
cara yang paling tepat untuk meminimalisir resiko strategi Martingale.
Kendati profit yang didapatkan kecil, setidaknya hal ini akan membantu
anda terlepas dari loss besar. Cara untuk meminimalisir lainnya adalah dengan hanya ketika melakukan switching posisi jika ternyata posisi awal kita berlawanan dengan trend. Melipatgandakan lot tentu tidak masalah selama masih dalam batas koridor money management si trader tersebut.
Saran penulis untuk trader pemula diharapkan menghindari strategi martingale karena tanpa pengalaman dan pengetahuan trading yang benar maka akan membuat trading anda hancur seketika. Jadikan strategi ini sebagai Plan B/Plan C saja karena tidak direkomendasikan sebagai strategi utama, mengingat selain mendekati judi juga membutuhkan margin dan/atau modal yang cukup besar.
Share This Article :